Daftar Blog Saya

Rabu, 17 Oktober 2012

Membuat Rutinitas Bayi



Bayi baru suka terprediksi, meski dia lahir dengan rutinitasnya sendiri. Jangan samakan, rutinitas bayi Anda dengan bayi lain. Bagi bayi, rutinitas membuatnya nyaman dan aman karena ia tahu apa yang akan dialaminya. Jadwal yang teratur membantu membangun rasa percayanya pada ibu, juga membangun rasa percaya dirinya. Usia 2-4  bulan adalah saat tepat untuk mengajar bayi rutinitas.


1. Prioritas pada bayi. Cara ini cocok untuk para ibu yang tidak bekerja di luar rumah sehingga bisa menyesuaikan jadwalnya dengan bayi.
Panduan:
  • Bayi adalah ‘bos” yang mengatur rutinitas dan kegiatan Anda sesuai jam biologisnya. Buat jadwal sesuai pola aktivitasnya.
  • Jadwal fleksibel, sesekali bisa diubah sesuai kebutuhan bayi. Misalnya, bayi ingin tidur lebih awal, hitung apakah tidurnya sudah cukup atau masih kurang.
  • Pahami karakter dan bahasa bayi.
2. Prioritas pada Anda. Jadwal tidur bayi dapat diatur sesuai kegiatan ibu, selama jumlah jam tidur bayi terpenuhi. Cara ini cocok bagi ibu bekerja karena bisa membantu pendelegasian pengasuhan bayi pada orang lain.
Panduan:
  • Jadwal kegiatan rutin bayi dibuat sesuai prioritas aktivitas Anda atau sesuai dokter anak Anda.
  • Sesuaikan rutinitas bayi dengan waktu kerja Anda. Buat rincian jadwal yang konsisten setiap hari, hingga pembagian waktu menit per menit.
  • Kenali karakter bayi melalui kegiatan sehari-hari saat merawat bayi.
3.Mencari titik temu. Bisa diterapkan berdasarkan pola makan, tidur, dan bermain bayi yang disesuaikan dengan waktu luang dan aktivitas Anda.
  • Jadwal dibuat berdasarkan pola makan, tidur, dan bermain bayi yang disesuaikan dengan waktu luang dan aktivitas Anda.
  • Anda bisa mengubah jadawal bila diperlukan.
  • Anda dan bayi tetap punya kesempatan untuk membangun bonding yang kuat.
 
Berikut 7 kiat agar jadwal dan aktivitas ibu dan bayi bisa berjalan beriringan dan aktivitas pribadi ibu tidak terganggu.
  1. Ajarkan jadwal tidur. Bayi baru lebih banyak menghabiskan waktu untuk tidur. Namun pelan-pelan bayi sudah bisa diajarkan jadwal tidur agar kebutuhan gizinya lewat ASI juga terpenuhi. Jika perlu, setelah bayi tidur 3-4 jam bangunkan ia untuk disusui.
  2. Ajarkan beda siang dan malam. Tujuannya sebagai penunjang pengenalan jadwal tidur. Pada pagi hari, buka jendela agar cahaya matahari menerangi kamar, atau ajak bayi ke luar untuk melihat terangnya dunia dan suasana aktif di sekitarnya. Pada malam hari, matikan lampu, ciptakan suasana temaram yang tenang.
  3. Pelajari 'bahasa simbol' bayi. Secara alami bayi Anda akan memberi sinyal, apa yang ia butuhkan melalui 'bahasa simbol'. Misalnya lapar, mulutnya akan bergerak-gerak seperti mengisap. Suara tangisnya pun berbeda, antara lapar dan minta ganti popok.
  4. Prioritaskan jadwal bayi. Selama 2-3 minggu pertama penerapan jadwal, hindari penyimpangan agar bayi mengenal pola kegiatan yang Anda terapkan. Ini akan jadi pola dasar baginya dalam mengenali pengembangan jadwal selanjutnya setelah semakin besar.
  5. Bersiaplah dengan perubahan. Dalam 1 tahun pertama, akan banyak terjadi perubahan dan perkembangan kemampuan yang dicapai bayi. Semua ini membuat bayi lebih sering lapar sehingga mau tak mau akan mengubah jadwal makannya.
  6. Sesuaikan usia. Perkembangan yang terus terjadi pada bayi, menuntut Anda terus-menerus melakukan penyesuaian jadwal dan kegiatan. Misalnya, jam tidur siang bayi jadi lebih pendek karena ia kini senang bermain.
  7. Tak harus sempurna. Harap fleksibel, bunda. Sebab, jadwal yang Anda buat tidak akan berjalan dengan sempurna, seperti yang tertulis. Jadwal makan snack hari ini bisa saja terlewat karena bayi kekenyangan dan tidur siang lebih panjang. Sedangkan kemarin, karena bayi bangun lebih pagi, jadwal makan snack jadi lebih awal, dan ia melewatkan jadwal tidur siang.
sumber2

Tidak ada komentar: